Kamis, 18 Juni 2015

Awal Perjalanan Masa SMA

Nama Karakter :
1. Roku sebagai diri gw sendiri.
2. Satir sebagai sahabat gw dari sd.
3. Zuwan sebagai teman MOS gw.

Main Story Start :
         Di pagi yang terang ini (yee, kalau gelap mah malam), gw bersama Satir, akan mendaftar ke SMA yang gak jauh.jauh amatlah dari tempat tinggal kami. Kami mendaftar ke SMA ini karena beberapa alasan, tapi alasan yang paling utama adalah karena kami sudah diusir atau tidak diperbolehkan lagi bersekolah di SMP tempat kami menuntut ilmu selama 3 tahun belakangan ini.

          Setelah sampai disekolah tujuan kami, lansung saja kami masuk kedalam mencari kerumunan orang ramai karena disana pasti orang lagi mendaftar juga. Kami masuk kedalam pekarangan sekolah dengan polosnya dan tanpa mencari informasi apa-apa, sampai dikerumunan kami dikejutkan dengan pemanggilan nomor antrian karena kami tidak tau dimana kami bisa mendapatkan nomor antrian itu, di kantin pun gak mungkin, karna kantin tutup saat itu. Setelah mencari informasi, ternyata nomor tersebut didapatkan dari satpam yang menjaga ditempat kami parkir motor tadi, gw gumam dalam hati "kampret emang ni satpam".

          Kamipun segera kembali ke parkiran lalu meminta nomor pendaftarannya, lalu segeralah kami selesaikan segala administrasi serta tes wawancara yang harus diselesaikan hari itu juga. Dan setelah menjalankan tes tertulis beberapa hari setelahnya, kami dinyatakan lulus di SMA itu, ketika pengumuman itu gw senang, saking senangnya mau gw peluk tu si Satir, tapi karena takut di cap Maho sama murid lain, gw urungkan aja itu niat.

          Seminggu kemudian kami melaksanakan MOS, dan gw beda ruangan sama Satir menuntut gw agar bisa mencari teman walau hanya untuk teman ngobrol aja dikelas itu. Dan setelah sedikit SKSD, gw dapatkan juga teman ngobrol namanya Zuwan, gak perlu dijelasinlah perawakannya takutnya ntar dia merasa kesindir pula. Setelah melewati 3 hari yang mencekam, akhirnya selesai juga itu MOS, dan kelas kami di nobatkan sebagai Juara Ruangan MOS Terkompak (mungkin), lalu kakak pembimbing kami dengan bangganya mengambil hadiah ke podium yang diberikan langsung oleh guru dan setelah turunpun dia malah pamer ke kelas yang lain. Kamipun kembali ke kelas dengan perasaan gembira dan tidak sabar ingin melihat hadiah yang kami dapatkan itu. Setelah beberapa menit yang mendebarkan terbuka juga itu hadiah, dan ternyata isinya adalah Mie Instan. Sontak langsung pada kecewa termasuk kakak pembimbing kami (mungkin balasan karena udah panas-panasin kelas lain.) Dan akhirnya kekecewaan itu dilampiaskan dilapangan dengan cara memungut sampah ditengah hujan sambil teriak-teriak. Begitulah akhir dari cerita MOS gw, dan besoknya langsung diadakan pembagian kelas.

          Waktu itu dengan penuh rasa cemas (ntah apa yang dicemaskan) kami baris sesuai ruangan MOS kemarin dan menunggu nama kami disebutkan. Pembagian kelaspun selesai, Satir dan murid yang lain udah pergi ke kelasnya masing.masing yang udah disebutkan oleh guru, masalahnya gw dan 10 murid lainnya belum kebagian kelas dan kami disuruh baris kedepan kantor guru. Saat itu juga kami kena ceramah+hukuman, setelah ceramah dan hukuman yang memakan waktu 30 menit kami jalani, kami disuruh mencari nama kami dimasing.masing kelas, kami menyusuri setiap kelas dan hasilnya? Nama kami tetap gak ada disemua kelas tersebut. Kembali kami harus berhadapan dengan kantor guru, dan kami malah dihukum lagi, memang dasar guru selalu benar dan gak bisa disalahkan, padahal kami udah benar tetap aja disalahkan.

          Setelah guru berdiskusi, akhirnya kami baru kebagian kelas, itupun kami dimasukkan sembarang kelas aja. Harapan gw untuk sekelas sama Satir pun musnah, ketika kami udah melewati kelasnya dan gw cuma bisa pasrah mau dimasukkan kelas mana. Akhirnya gw dimasukkan ke kelas ketiga dari belakang, yah kayaknya gak jelek-jelek amat sih, karena perasaan dikelas paling bagus aja muridnya ada juga yang bandel dan dikelas itu ada Zuwan teman gw waktu MOS dulu, bersyukur juga gw karna ternyata ada teman ngobrol dikelas ini.

          Dan setelah gw duduk, gw cuma memperhatikan teman-teman sekelas gw, dan mata gw jadi terhenti pada seorang cewek yang belum gw ketahui namanya siapa, tapi cuma satu hal yang gw ketahui..., "Gw suka sama dia, atau lebih tepatnya dibilang tertarik mungkin ya." gumam gw dalam hati.

#Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar