Nama Karakter:
1. Roku.
2. Lifa.
3. Didi.
4.Ruli
5. Aril sebagai teman SMP Didi.
Main Story Start:
Akhirnya semua kebenaran tentang orang yang Lifa suka terungkap malam itu, lewat curhatannya sama gw.
"Okelah. Orang yang gw suka si Didi, anak kelas kita juga."
"Heh?"
"Dan juga sebenarnya ada prince 2 juga, tapi gw milih fokus sama prince 1 aja deh, walaupun dia kayaknya cuek gitu."
"Oh gitu ya? Iya deh, ya udah, semoga tercapai aja cintamu sama dia ya."
"Hahahaha, iyaya, sebenarnya gw mau minta tolong sama lu Roku, tolong tanyakan sama Didi dia ada suka sama seseorang gak? Bisa?"
"Oh, bisa kok, besoklah aku tanyakan ya."
*Momen kampret macam apa ini. Tambah lagi si Lifa gak ada peka-pekanya sama gw ya.* ucap gw dalam hati.
"Sip, makasih ya, besok sms aja ya."
"Iya."
Setelah semua itu berakhir, suasana malam itu terasa berbeda, serasa ada yang hilang dalam hidup gw. Malam itu terasa suram, gw jadi ingat dari SD gw selalu kayak gini.
*Aaah, walaupun udah berusaha tapi hasilnya tetap sama kayak dulu di SD ataupun SMP ya, percuma aja jadinya.*
Hal yang gw takuti selama ini ternyata terbukti benar, Lifa menyukai orang lain dan bukan gw, walaupun gw udah temani dia curhat, kasih saran buat curhatan dia, kasih perhatian sama dia, tetap aja dia gak anggap semua yang gw lakukan itu berarti buat dia, cuma gw aja yang ke GR-an mengira dia suka sama gw setelah yang gw lakukan untuk dia. Padahal gw udah berharap sama dia, karena biasanya cewek suka didengerin curhatnya, dan diperhatiin, tapi ntah ngapa dia malah Didi yang cuek itu. Gw bingung, seperti udah gak ada tujuan kesekolah, tapi gw bukan tipe orang yang suka bolos, jadi gw tetap paksakan diri kesekolah, walaupun udah gak semangat kayak dulu lagi.
Keesokan harinya ketika jam istirahat, seperti biasa kami yang cowok duduk diluar kelas ramai-ramai menyantap makanan yang udah kami beli sebelumnya. Setelah makan Aril langsung membuka obrolan kami.
"Di? Lu ada suka sama cewek di kelas kita?"
"Oh iya, gw juga penasaran karena kelihatannya lu cuek aja dikelas." Sambung gw.
"Gak ada ril, ini juga Roku ikutan penasaran pula."
"Ooo, kayaknya si Lifa suka sama lu tuh, lu gak tertarik apa liat dia? Lumayan loh dia." Tanya Aril.
*Wah, ini si Aril peka banget ya, ya udah deh jadinya gw gak perlu repot-repot nanya sama Didi.*
"Enggak ril, lagi malas pacaran gw."
"Wah, sayang amat tu Lifa di sia-siain, ya'kan Roku?"
"Iya, mending PDKTin aja tu Lifa."
"Enggaklah biarin aja dia."
"Hee, ya udah deh kalau lu maunya gitu."
*Dalam hati mah gw dongkol, cuek amat ni orang, padahal Lifa udah jelas-jelas suka sama dia, dia juga udah kami kasih tau gini. Andai aja yang Lifa suka itu gw, pasti gw pacarin langsung dah si Lifa tu.*
Seperti yang udah gw janjikan sama Lifa tadi malam, gw langsung aja sms dia kasih tau info yang gw dapat. Walaupun dengan perasaan gak ikhlas tetap aja ane kasih tau semuanya, gw gak ikhlas bukan karena takut Lifa kecewa sama informasi yang dia dapat, tapi gw gak ikhlas karena Lifa lebih milih orang yang cuek kayak gitu dibandingkan gw yang lebih perhatian sama dia. Tapi ya apa mau dikata, gw juga gak bisa mengubah kenyataan yang ada sekarang, jadi mau gak mau gw harus terima itu.
Seperti biasa setiap hari gw selalu smsan sama Ruli, tapi karena gw baru aja menerima kenyataan pahit tentang Lifa, Ruli sadar sms gw berbeda dari hari sebelumnya.
"Roku, lu ngapa?"
"Ngapa apanya?"
"Gw merasa kayak lu lagi ada masalah, soalnya sms lu agak beda gimana gitu."
"Ooh, gapapa kok. Gw cuma lagi suka sama seseorang dikelas gw aja."
"Loh, terus apa masalahnya?"
"Gapapa kok, gw malas bahas masalah itu."
"Ya udah deh, gw gak bakal nanya lebih jauh. Btw, beliin gw jus dong."
"Heleh, sekarang? Jangan sekarang deh, besok aja, lagi gak mood ni."
"Okelah, tapi janji ya?"
"Iyaya, aman tu, besok malam gw kerumah lu."
Dan besok malamnya gw kerumah Ruli untuk memenuhi janji gw. Gw memang udah tau rumah Ruli, jadi kadang mampir juga cuma sekedar mau ngobrol sama dia di ayunan depan rumahnya sambil minum jus seperti malam ini. Walaupun gak banyak juga hal yang kita obrolin karena faktor canggung + udah banyak bahas masalah di sms, jadi bingung cari topik pembicaraan ketika ketemuan gini. Kadang juga dia balik mampir kerumah gw, yah padahal yang dilakukan sama aja, ngobrol sambil habisin waktu.
Pernah dia datang sama kakak tetangganya kerumah gw pas malam minggu, gw mah kaget aja tumben dia ajak orang lain. Rupanya pacar kakak tu datang juga, yah, jadinya kami berempat ngobrol di depan garasi rumah gw. Aneh, gw merasa canggung, malu, seperti biasa bingung mau ngobrolin apa yang bisa dibahas untuk kami berempat. Dan disinilah Ruli seperti memberi kode sepertinya dia suka sama gw.
*Ah, masa iya Ruli suka sama gw, mungkin perasaan gw aja kali ya. Kayak yang gw rasakan sama Lifa dulu, ya udah deh, jangan ke GR-an dulu, gw gak mau kejadian itu terulang kedua kalinya.*
Malam itupun obrolan kami akhirnya selesai, dan semuanya pada pamit pulang, karena bokap gw udah negur juga sih makanya pada pulang. Dan tentang kode yang Ruli kasih, memang benar-benar gak gw pikirkan malam itu, lalu gw langsung aja tidur.
Senin paginya seperti biasa gw siap-siap kesekolah, tapi tiba-tiba Lifa sms.
"Roku, bisa kerumah gw sekarang?"
*Suasana pagi itu langsung berubah menjadi tegang memikirkan kenapa Lifa nyuruh gw kerumahnya gitu*
#Bersambung
Seperti biasa setiap hari gw selalu smsan sama Ruli, tapi karena gw baru aja menerima kenyataan pahit tentang Lifa, Ruli sadar sms gw berbeda dari hari sebelumnya.
"Roku, lu ngapa?"
"Ngapa apanya?"
"Gw merasa kayak lu lagi ada masalah, soalnya sms lu agak beda gimana gitu."
"Ooh, gapapa kok. Gw cuma lagi suka sama seseorang dikelas gw aja."
"Loh, terus apa masalahnya?"
"Gapapa kok, gw malas bahas masalah itu."
"Ya udah deh, gw gak bakal nanya lebih jauh. Btw, beliin gw jus dong."
"Heleh, sekarang? Jangan sekarang deh, besok aja, lagi gak mood ni."
"Okelah, tapi janji ya?"
"Iyaya, aman tu, besok malam gw kerumah lu."
Dan besok malamnya gw kerumah Ruli untuk memenuhi janji gw. Gw memang udah tau rumah Ruli, jadi kadang mampir juga cuma sekedar mau ngobrol sama dia di ayunan depan rumahnya sambil minum jus seperti malam ini. Walaupun gak banyak juga hal yang kita obrolin karena faktor canggung + udah banyak bahas masalah di sms, jadi bingung cari topik pembicaraan ketika ketemuan gini. Kadang juga dia balik mampir kerumah gw, yah padahal yang dilakukan sama aja, ngobrol sambil habisin waktu.
Pernah dia datang sama kakak tetangganya kerumah gw pas malam minggu, gw mah kaget aja tumben dia ajak orang lain. Rupanya pacar kakak tu datang juga, yah, jadinya kami berempat ngobrol di depan garasi rumah gw. Aneh, gw merasa canggung, malu, seperti biasa bingung mau ngobrolin apa yang bisa dibahas untuk kami berempat. Dan disinilah Ruli seperti memberi kode sepertinya dia suka sama gw.
*Ah, masa iya Ruli suka sama gw, mungkin perasaan gw aja kali ya. Kayak yang gw rasakan sama Lifa dulu, ya udah deh, jangan ke GR-an dulu, gw gak mau kejadian itu terulang kedua kalinya.*
Malam itupun obrolan kami akhirnya selesai, dan semuanya pada pamit pulang, karena bokap gw udah negur juga sih makanya pada pulang. Dan tentang kode yang Ruli kasih, memang benar-benar gak gw pikirkan malam itu, lalu gw langsung aja tidur.
Senin paginya seperti biasa gw siap-siap kesekolah, tapi tiba-tiba Lifa sms.
"Roku, bisa kerumah gw sekarang?"
*Suasana pagi itu langsung berubah menjadi tegang memikirkan kenapa Lifa nyuruh gw kerumahnya gitu*
#Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar